Halaman

Sabtu, 02 Maret 2013


WEBSITE-WEBSITE BAHASA ARAB
Pengertian  Shahih dan Mu'tal
Shahih : kata yang semua huruf aslinya bukan huruf 'illat seperti كَتَبَ , فَرِحَ, سَيْطَرَ , شَارَكَ , dan اِجْلَوَّذَ.
Mu'tal : kata yang salah satu huruf asli nya merupakan huruf 'illat baik berupa isim atau fi'il
Huruf 'illat ada tiga, yaitu: alif, waw dan ya. Contoh fi'il mu'tal وَعَدَ , قَامَ , dan رَضِيَ
Pembagian  Shahih
Shahih ada tiga jenis:
1.      Salim : Kata shahih yang bebas dari huruf hamzah dan juga tadh'if. Contohnya كَتَبَ dan فَرِحَ
2.      Mahmuz : Kata shahih yang salah satu huruf asli nya huruf hamzah. Contohnya أَخَذَ, سَأَلَ, dan قَرَأَ
3.      Mudhaa'af : Kata shahih yang penyusun huruf asli nya ada dua huruf sejenis. Mudhaa'af ada dua macam:
1.      Mudhaa'af Tsulatsy : kata yang huruf 'ain dan lam fi'il nya huruf sejenis contohnya banyak sekali diantaranya:  شَدَّ  dan فَرَّ.
2.      Mudhaa'af Ruba'iy : Kata yang huruf fa fi'il dan lam fi'il pertamanya sejenis dan huruf 'ain fi'il dan lam fi'il keduanya  sejenis.  Contohnya  دَمْدَمَ , زَلْزَلَ , dan وَسْوَسَ .
Pembagian Mu'tal
1.      Mitsal : Kata yang huruf fa fi'il nya merupakan huruf 'illat. Dinamakan mitsal karena bentuknya seperti bentuk shahih ketika fi'il madhy, yang terbebas dari 'illat.  Contohnya وَعَدَ dan  وَقَعَ.
2.      Ajwaf : Kata yang 'ain fi'il nya merupakan huruf 'illat contohnya قَالَ dan  بَاعَ. Dinamakan ajwaf karena menyerupai sesuatu yang diambil dari dalamnya sehingga menjadi berongga. Ini disebabkan 'ain fi'il nya seringkali hilang pada bentuk tertentu. Contohnya بِعْتُ , لَمْ يَقُلْ , لَمْ يَبِعْ ,  قُلْ , dan  بِعْ .
3.      Naqish dan Manqush: Kata yang lam fi'il nya merupakan huruf 'illat contohnya سَعَى dan دَعَى.  Dinamakan naqish karena huruf terakhirnya menjadi kurang ketika jazm dan waqaf.  Dinamakan juga dengan "Dza Al Arba'ah" karena ia menjadi empat huruf pada awal lafal-lafal fi'il madhy contohnya سَعَيْتُ dan دَعَوْتُ .
4.      Lafif Mafruq : kata yang huruf fa dan lam fi'il nya merupakan huruf 'illat. Contohnya وَفَّى dan وَلَّى .  Makna Lafif adalah berkumpul.
5.      Lafifi Maqrun : kata yang huruf 'ain dan lam fi'il nya merupakan huruf 'illat. Contohnya نَوَى , قَوِيَ , حَيِيَ , dan عَيِيَ .
6.      Kata yang huruf fa dan 'ain fi'il nya merupakan huruf 'illat. Kata ini hanya ada dalam bentuk isim  dan sangat sedikit. Contohnya يَوْم , وَيْح , dan وَيْل .
Tidak ada fi'il yang diambil dari mashdar namun ada sebagian fi'il yang diambil dari isim jamid. Contohnya ياَوَمَهُ dari المُيَاوَمَة dan تَوَيَّلَ jika orang berkata:" وَيْلِيْ..! ".
Fi'il berdasarkan jamid dan tasharruf
Fi'il Mutasharrif : Fi'il yang berbeda bentuknya seiring perbedaan waktu nya. Adapun fi'il jamid adalah lawan nya.
Fi'il Jamid
Fi'il jamid ada beberapa macam:
1.      Selalu dalam bentuk fi'il madhy. Contohnya عَسَى , لَيْسَ , نِعْمَ , بِئْسَ ,  تَبَارَكَ, dua bentuk ta'ajjub, قَلَّمَا , طَالَمَا ,  كَثُرَمَا , كَرَبَ , طَفِقَ , حَبَّذَا , حَرَى , dan اِخْلَوْلَقَ .
2.      Selalu dalam bentuk fi'il amr. Contohnya sedikit, diantaranya: هَبْ , تَعَلَّمْ dengan makna اِعْلَمْ , kemudian هَاتِ , تَعَالَ , dan هَلُمَّ  menurut bani tamim akan tetapi menurut ahli Hijaz ketiga kata ini termasuk isim fi'il.
3.      Selalu dalam bentuk fi'il mudhari' contohnya يَهِيْطُ . Makna الهِيَاط adalah الصِّيَاح  (berbuat gaduh).
Fi'il Mutasharrif
Fi'il mutasharrif ada dua macam:
Ø  Tasharruf Tam (sempurna). Fi'il yang memiliki ketiga bentuk madhiy, mudhari', dan amr. Contohnya banyak sekali, diantaranya كَتَبَ , قَرَأَ , dan شَرِبَ .
Ø  Tasharruf Naqish (kurang sempurna). Ada dua macam:
A.    Fi'il yang hanya memiliki bentuk madhiy dan mudhari' nya saja contohnya ماَ زَالَ dan saudaranya dan Al Af'al Al Muqarabah seperti كَادَ , أَوْشَكَ  dan جَعَلَ –menurut pendapat yang shahih-
B.     Fi'il yang hanya memiliki bentuk mudhari' dan amr nya saja. Contohnya يَذَرُ dan يَدَعُ –menurut pendapat yang masyhur- maka kita katakan bentuk amr nya adalah ذَرْ dan دَعْ












  Pengajaran qiro’ah atau disebut juga mutholaah yaitu cara menyampaikan pelajaran dengan cara membaca dengan bersuara maupun membaca dalam hati. Karena dalam pengajaran qiro’ah ini ada dua cara membaca, yaitu membaca dengan suara keras yang disebut dengan (قراة جهرية) dan membaca dalam hati disebut dengan (قراة صا مثة) dalam pengajaran qiro’ah ini diharapkan anak didik dapat mengucapkan lafadz-lafadz kata dan kalimat dalam bahasa Arab secara fasih lancar dan benar dalam arti tidak sembarang baca, harus memperhatikan kaidah yang berlaku, karena kesalahan dan makna yang dimaksud.
Membaca tentu saja membutuhkan perbendaharaan kata yang cukup supaya dapat dipahami apa yang dibaca, dari itu perlu penyusun buku bacaan yang sesuai dengan tingkat dan tujuan belajar si pelajar. Tujuan pengajaran membaca secara umum seperti yang telah kita ketahui adalah mengembangkan kemampuan membaca siswa. Untuk selanjutnya bisa memahami isi bacaan sebagai sarana untuk bisa sampai kepada pengembangan ilmu pengetahuan.
Namun secara lebih rinci seperti yang ada pada buku Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab, karya Drs. Tayar Yusuf dan Drs. Syaiful Anwar yang menyebutkan tujuan pengajaran qiro’ah adalah:
  1. Melatih anak didik terampil membaca huruf Arab dan Al Qur’an dengan memperhatikan tanda baca misalnya tanda baca dhamah (--ُ-), tanda fathah (--َ-), tanda kasrah (--ِ-), saddah (--ّ-), dan tanda tanwin (-ً-ٍِ-ٌ), dan lain-lain.
  2. Dapat membedakan bacaan antara huruf satu dengan huruf yang lainnya, dan antara kalimat bahasa Arab yang samar sehingga fasih lafadznya, lancar membacanya dan benar dalam pemakaiannya, tepat bacaannya.
  3. Dapat melagukan dan melantunkan gaya bahasa Arab dan Al Qur’an secara tepat dan menarik hati.
  4. Melatih anak didik untuk dapat membaca dan mengerti serta paham apa yang dibacanya atau tidak verbalisme.
  5. Agar anak didik dapat membaca, membahas, dan meneliti buku-buku agama, karya ulama-ulama besar, dan pemikir (filsuf-filsuf) Islam yang umumnya karya mereka ini ditulis dalam bahasa Arab.
Di Indonesia buku semacam ini dikenal dengan istilah “Kitab Kuning” atau kitab gundul karena ditulis dalam bahasa Arab yang tidak ada tanda atau harokatnya (tanpa tanda baca yang lengkap). 
Tentunya tujuan-tujuan tersebut tidak sama untuk semua tingkat pengajaran, bahkan berlainan sesuai dengan tingkat usia pelajar, namun tentunya mempunyai manfaat. Manfaat dari pengajaran qiro’ah atau muthola’ah (membaca) adalah :

  1. Yang bersifat teoritis yaitu mendidik daya ingatan, kecepatan berpikir, dan mengembangkan daya pemikiran dan daya imajinasi.
  2. Yang bersifat praktis yaitu keberhasilan memiliki ilmu pengetahuan karena qiro’ah (membaca) adalah alat yang besar untuk bisa sampai kepada pengembangan ilmu pengetahuan, dengan membaca buku-buku karangan para ilmuwan dan pra filosof.
Untuk mencapai suatu pemahaman dalam pengajaran qiro’ah, maka anak didik perlu diajarkan juga membaca dalam hati (Al Muthola’atul Khafitah) yang merupakan tujuan pokok dalam pengajaran bahasa, karena disini terjadi proses pemahaman pengertian secara terpusat, dan pembiasaan membaca dengan cepat disertai dengan pemahaman. 
Membaca merupakan kunci untuk belajar bahasa, sedang tulisan adalah gambar atu lambang dari kata-kata, untuk belajar bahasa asing, maka membaca dan menulis langkah pertama bagi pelajar untuk dapat berbicara mengemukakan pikirannya. Karena membaca merupakan kunci untuk belajar, maka diharapkan dengan membaca murid dapat mencapai pemahaman ilmu pengetahuan dan juga mampu menuangkan dalam bentuk tulisan.















منهج تدريس الكلام في اللغة العربية
فريدة رحمن[1]
Abstrak
Makalah   ini  menginformasikan  tentang  Pengajaran  Keterampilan  Berbicara  dalam  Bahasa  Arab  pada  semua  tingkatan  sekolah.  Secara  jelas diakui bahwa  keterampilan   menyimak  (الاستماع)     menempati  urutan  awal  menurut   prioritas, disusul oleh keterampilan berbicara  (    الكـلام /   المحادثة ) kemudian membaca (القـراءة  )   dan terakhir  menulis  (الكتــابة) .
أولا :  أهمية تدريس الكلام في تعليم اللغة العربية

      في محاولة تعليم اللغة، خاصة اللغة الثانية، لا بد أن تشتمل على أربعة مهارات وهي: الاستماع، والكلام، والقراءة، والكتابة.  ويعد الكلام هو الفن الثاني
من فنون اللغة الأربعة بعد الاستماع. والكلام هو: ترجمة اللسان عما تعلمه الإنسان عن طريق الاستماع والقراءة والكتابة. والكلام يكون من اللفظ والإفادة. واللفظ هو: الصوت المشتمل على بعض الحروف. أما الإفادة ، فهي : مادامت على معنى من المعاني في ذهن المتكلم والسامع، أو على الأقل في ذهن المتكلم.
     الكلام وسيلة رئيسية في تعليم اللغة في مختلف مراحلها، حيث يمارس الدارس فيها الكلام من خلال الحوار والمناقشة. ولذا كانت ممارسة الكلام مهمة جدا بالنسبة إلى تعليم اللغة. ويتم تعليم لغة ما للشخص بعد أن يستطيع أن يتحدث بطلاقة وانسياب ووضوح، وأن يعبر عما يدور بمشاعره وإحساسه بكلام منطقي ، ومدخل نفسي وذلك في أسلوب جميل وفكرة واحدة، وهو ما يطلق عليه في العملية التعليمية بالتعبير الشفهي.  والتعبير الشفهي بهذه الصورة غاية من الغايات الأساسية لتعليم لغة ما من حيث إتقان الكلام بلغة سليمة منظمة خالية من غموض اللفظ وخفاء المعنى  (الكندري 1993:  134)
      وبالإضافة من ذلك أن التعبير الشفهي أسلوب إيجابي يكسب المتعلم المهارة في اللغة، وهو مظهر الفهم ووسيلة الإفهام. وبالنسبة إلى الطفل الذي يتعلم لغته أن التعبير الشفهي هو أسبق من التعبير التحريري، لأن كل طفل يستعمله في الحياة، بعكس التعبير التحريري فهو يتطلب القدرة على الكتابة، والتعبير الشفهي يشجع الطفل على التعبير الكتابي. ولذلك فإنه من الضروري أن يتاح لكل طفل حرية الحديث، والمناقشة مع والديه، وأقربائه، وأصدقائه، حيث الحافز الأصيل نحو وضوح الفكرة، وسلامة المنطق.
      وبالنسبة إلى الدارس الكلام هو الأساس في التعامل بين المدرس والتلميذ، بل من أهم الأسس في العملية التعليمية كلها. فالسؤال والجواب والمناقشة والمحادثة بل الأنشطة الأخرى يكون الكلام محورها. وأساس العمل بها هو التحدث، أو التعبير الشفهي، وكذلك كان لا بد من برنامج متكامل لتعليم اللغة أن يكون التعبير الشفهي فيه جزءا أساسيا وذلك في كل مراحل التعليم المختلفة، من الرياضة إلى السنوات الدراسية التالية من المرحلة الثانوية، بل وفي مراحل التعليم العليا كالجامعة، وفي مستواها من معاهد وكليات  (الكندري، 1993 :  135)

    عناصر اللغة
الأصوات                                                                        المعنى 
الكلمات                   التراكيب



المهارات اللغوية


الاستماع                   الكلام                      القراءة                 الكتابة



تعليم اللغة العربية للناطقين بغيرها
منهاج شيق لكافة الأعمار والمراحل الدراسية

وهو برنامج محدث لتعليم اللغة العربية للناطقين باللغة الانجليزية ولأبناء المغتربين العرب. المنهاج غني بالدروس والتمارين والمراجع التعليمية لكافة المراحل بنظام يتماشى مع معظم المناهج الدراسية العالمية لخدمة احتياجات الطلبة من كافة الاعمار للجامعة، للمدرسة، للبيت، أو للموظفين الأجانب.

تشمل الدروس: مبادئ اللغة العربية لمرحلتي الإبتدائي والإعدادي لكافة الأعمار للقراءة، والكتابة، والإملاء، الخط، المحادثة، مبادئ الحساب، قواعد اللغة العربية والنحو من المرحلة الإبتدائية وحتى الثانوية، وكذلك دروس وتمارين في القراءة، الجغرافيا، التاريخ، العلوم، دروس قرآنية، مختارات من الأحاديث النبوية الشريفة، الأدعية المختارة، دروس في الفقه الإسلامي، مختصر السيرة النبوية الشريفة، سير الخلفاء الراشدين، وكذلك سير أكثر من ١٦٠ من العلماء والأعلام، مع أكثر من مائة درس ومرجع لنصوص تقليدية شيقة من الأدب العربي، بالإضافة إلى قصص الأطفال والتمارين والألعاب المناسبة، وغيرها.







bayt
Dalam Bahasa Arab, ada empat kata yang semuanya bisa berarti "rumah", yaitu: bayt (بَيْت), daar (دَار), maskan (مَسْكَن), dan manzil (مَنْزِل).

Dari segi asal katanya, setiap kata tersebut memiliki makna dan nuansa tersendiri.
1.                  bayt (بَيْت) berasal dari fi'il (kata kerja) baata/yabiitu (بَاتَ/يَبِيْتُ) yang artinya: bermalam, 
2.                  daar (دَار) berasal dari fi'il daara/yaduuru (دَارَ/يَدُوْرُ) yang artinya: berkeliling, beredar, 
3.                  maskan (مَسْكَن) berasal dari fi'il sakana/yaskunu (سَكَنَ/يَسْكُنُ) yang artinya: tetap, tenang, 
4.                  manzil (مَنْزِل) berasal dari fi'il nazala/yanzilu (نَزَلَ/يَنْزُلُ) yang artinya: turun, singgah. 

Maka dari keempat kata tersebut, semuanya telah mewakili empat fungsi rumah dan cara orang menyikapi dan menggunakan rumah:

1. Bayt, memiliki makna rumah sebagai tempat bermalam
2. Daar, rumah sebagai tempat berkeliling atau beraktifitas
3. Maskan, rumah sebagai tempat tinggal atau tempat menetap dengan tenang
4. Manzil, rumah sebagai tempat mampir atau persinggahan
Apakah anda menggunakan rumah dengan keempat fungsi dan manfaat tersebut. Ataukah hanya menjadikan rumah sebagai tempat singgah sejenak pelepas lelah?

Pembelajaran bahasa arab berbasis IT

Pembelajaran B.Arab berbasis ilmu teknologi
A. teknologi pengajaran b.arab

    kata “teknologi” berasal dari kata latin “ tekno” yang bahasa inggrisnya “ art ” dan dari kata “ logos “ atau “ilmu”. Menurut webster, “ art ” adalah ketrampilan yang diperoleh lewat pengalaman, studi, dan observasi ( 1983:105 ). dengan demikian, teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang ketrampilan yang diperoleh lewat pengalaman , studi atau observasi. Bila dihubungkan dengan pengajaran, maka teknologi mempunyai pengertian sebagai berikut :
    
    Perlunya konsep tentang media, di mana teknologi bukan sekedar benda,alat,bahan atau perkakas,tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi, dan manajemen, yang berhubungan dengan pengeterapan ilmu ( Achisin, 1986: 11).
    
    Erat kaittannya dengan kata “teknologi”, dikenal juga istilah “teknik “.teknik dalam pengajaran bahasa bersifat implementasional; maksudnya bersifat apa yang sesungguhnya terjadi didalam kelas. Ia merupakan suatu strategi khusus ( Anthony, 1963:96). Richards dan rodgers (1982:154) menjelaskan pula bahwa “teknik” adalah prosedur atau khutuwat dan praktek yang sesungguhnya dalam kelas.

    Dari sini, tampak jelas bahwa “taknologi” bukanlah hanya pembuatan kapal terbang model mutakhir dan semisalnya saja, tetapi melipat kertas jadi kapal terbang mainan itu juga berhasil  teknologi, karena itu juga merupakan suatu ketrampilan dan seni (skill). Itulah sebabnya beberapa kalangan lantas membagi teknologi menjadi dua macam :ada yang disebut teknologi tinggi ( Canggih ) dan ada pula yang disebut teknologi Tradisional. Teknologi pengajaran BAHASA  ARAB Berbeda dalam wawasan pengertian teknologi tradisional.
        
    Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus diatas sehingga pembelajaran bahasa asing akan lebih optimal. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan. Pengajar adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merealisasikan keliama bentuk stimulus tersebut dalam bentuk pembelajaran. Namun kebanyakan pengajar tidak mempunyai kemampuan untuk menghadirkan kelima stimulus itu dengan program komputer sedangkan pemprogram komputer tidak menguasai pembelajaran bahasa. 

    Jalan keluarnya adalah merealisasikan stimulus-stimulus itu dalam program komputer dengan mengunakan piranti lunak yang mudah dipelajari sehingga dengan demikian para pengajar akan dengan mudah mereasasikan ide-ide pengajarannya.

B. Pembelajaran  b. Arab dengan komputer

    komputer telah memulai diterapkan dalam pembelajaran bahasa mulai 1960 (lee, 1996). dalam 40 tahun pemakaian komputer ini ada berbagai periode kecenderungan yang didasarkan pada teori pembelajaran yang ada. Periode yang  pertama adalah pembelajaran dengan komputer dengan pendekatan behavisiorist. Periode ini ditandai dengan pembelajaran yang menekankan pengulangan dengan metode drill dan praktik. Periode yang berikutnya adalah periode pembelajaran komukatif sebagai reaksi terhadap behaviorist. Penekanan pembelajaran adalah lebih pada pemakaian bentuk-bentuk tidak pada bentuk itu sendiri seperti pada pendekatan behaviorist.

    Periode atau kecenderungan yang terahir adalah pembelajaran dengan komputer yang intregratif, pembelajaran intregratif memberi penekanan pada pengintregrasian berbagai ketrampilan bahasa, mendengarkan, berbicara, menulis, dan mengintregrasikan teknologi secara lebih penuh pada pembelajaran.
    
    lee (1996) merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran. Alasan-alasan itu adalah:  pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaki yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.

    Dengan tersambungnya komputer pada jaringan internet maka pembelajar akan mendapat pengalaman yang lebih luas. Pembelajar tidak hanya menjadi penerima yang pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya     sendiri. Pembelajaran dengan komputer akan memberikan motivasi yang lebih tinggi karena komputer selalu dikaitkan dengan kesenangan, permainan, dan kreatifitas. Dengan demikian pembelajaran itu sendiri akan meningkat.

    Pembelajaran dengan komputer akan memberi kesempatan pada pembelajar  untuk mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih luas. Pembelajaran pun menjadi lebih bersifat pribadi yang akan memenuhi     kebutuhan strategi pembelajaran yang berbeda-beda.Disamping kelebihan dan keuntungan dari pembelajaran dengan komputer     tentu saja ada kekurangan dan kelemahhannya. Hambatan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran antara lain adalah : hambatan dana, ketersediaan piranti lunak dan kertas komputer, keterbatasan pengunaan teknis dan teoris dan penerimaan terhadap teknologi.
بَابُ اَلْمُبْتَدَأِ وَالْخَبَرِ.

َ

.اَلْمُبْتَدَأُ : هو اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلْعَارِي عَنْ اَلْعَوَامِلِ اَللَّفْظِيَّةِ وَالْخَبَرُ هُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلْمُسْنَدُ إِلَيْهِ, نَحْوَ قَوْلِكَ "زَيْدٌ قَائِمٌ" وَ"الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ" وَ"الزَّيْدُونَ قَائِمُونَ " . والمبتدأ قِسْمَانِ ظَاهِرٌ وَمُضْمَرٌ فَالظَّاهِرُ مَا تَقَدَّمَ ذِكْرُهُ والمضمر اثنا عشر وهى :أنا ونحن وأنتَ وأنتِ و وأنتما وأنُتم وأنتن وهو وهى وهما وهم وهن نحو قولك (أنا قائم) و(نحن قائمون) وما أشبه ذلك والخبر قسمان : مفرد وغير مفرد فالمفرد نحو زيد قائم وغير المفرد (اربعة اشياء )الجار والمجرور والظرف والفعل مع فاعله والمبتدأ مع خبره نحة قولك : زيد فى الدار) وزيد عندك وزيد قام ابوه وزيد جاريته زاهبة


Bab Penjelasan Mubtada dan khabarَ

.اَلْمُبْتَدَأُ : هو اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلْعَارِي عَنْ اَلْعَوَامِلِ اَللَّفْظِيَّةِ



 Definisi dan Pengertian Mubtada

Definisi Mubtada
Mubtada adalah isim yang dirafa’kan yang Kosong dari amil-amil sebangsa lafadzh.َ

. وَالْخَبَرُ هُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلْمُسْنَدُ إِلَيْهِ, نَحْوَ قَوْلِكَ "زَيْدٌ قَائِمٌ" وَ"الزَّيْدَانِ قَائِمَانِ" وَ"الزَّيْدُونَ قَائِمُونَ









بسم الله الرحمن الرحيم
الوسائل التعليمية - تقنيات التعليم
إعداد ( إبراهيم العبيد )
 لـم يعد اعتماد أي نظام تعليمي على الوسائل التعليمية درباً من الترف ، بل أصبح ضرورة من الضرورات لضمان نجاح تلك النظم وجزءاً لا يتجزأ في بنية منظومتها. ومع أن بداية الاعتماد على الوسائل التعليمية في عمليتي التعليم والتعلم لها جذور تاريخية قديمة ، فإنها ما لبثت أن تطورت تطوراً متلاحقاً كبيراً في الأونة الاخيرة مع ظهور النظم التعليمية الحديثة.

 وقد مرت الوسائل التعليمية بمرحلة طويلة تطورت خلالها من مرحلة إلى أخرى حتى وصلت إلى أرقى مراحلها التي نشهدها اليوم في ظل ارتباطها بنظرية الاتصال الحديثة
Communication Theory واعــتـــمادهـا على مـدخل النظم Systems Approach .

 وسوف يقتصر الحديث على تعريف للوسائل ودورها في تحسين عملية التعليم والتعلم والعوامل التي تؤثر في اختيارها وقواعد اختيارها واساسيات في استخدام الوسائل التعليمية.

تعريف الوسائل التعليمية :

 عرفَّ عبد الحافظ سلامة الوسائل التعليمية على انها أجهزة وادوات ومواد يستخدمها المعلم لتحسين عملية التعليم والتعلم . 

 وقد تدّرج المربون في تسمية الوسائل التعليمية فكان لها أسماء متعددة منها : وسائل الايضاح ، الوسائل البصرية ، الوسائل السمعية ، الوسائل المعنية ، الوسائل التعليمية ، وأحدث تسمية لها تكنولوجيا التعليم التي تعني علم تطبيق المعرفة في الاغراض العلمية بطريقة منظمة. وهي بمعناها الشامل تضم جميع الطرق والادوات والاجهزة والتنظيمات المستخدمة في نظام تعليمي بغرض تحقيق اهداف تعليمية محددة.

دور الوسائل التعليمية في تحسين عملية التعليم والتعلم :

 يمكن للوسائل التعليمية أن تلعب دوراً هاماً في النظام التعليمي . ورغم أن هذا الدور أكثر وضوحاً في المجتمعات التي نشأ فيها هذا العلم ، كما يدل على ذلك النمو المفاهيمي للمجال من جهة ، والمساهمات العديدة لتقنية التعليم في برامج التعليم والتدريب كما تشير إلى ذك أديبات المجال ، إلا أن هذا الدور في مجتمعاتنا العربية عموماً لا يتعدى الاستخدام التقليدي لبعض الوسائل - إن وجدت - دون التأثير المباشر في عملية التعلم وافتقاد هذا الاستخدام للأسلوب النظامي الذي يؤكد علية المفهوم المعاصر لتقنية التعليم.

ويمكن أن نلخص الدور الذي تلعبه الوسائل التعليمية في تحسين عملية التعليم والتعلم بمايلي :

أولاً : إثراء التعليم :

 أوضحت الدراسات والأبحاث ( منذ حركة التعليم السمعي البصري ) ومروراً بالعقود التالية أن الوسائل التعليمية تلعب دوراً جوهرياً في إثراء التعليم من خلال إضافة أبعاد ومؤثرات خاصة وبرامج متميزة . إن هذا الدور للوسائل التعليمية يعيد التأكيد على نتائج الأبحاث حول أهمية الوسائل التعليمية في توسيع خبرات المتعلم وتيسير بناء المفاهيم وتخطي الحدود الجغرافية والطبيعية ولا ريب أن هذا الدور تضاعف حالياً بسبب التطورات التقنية المتلاحقة التي جعلت من البيئة المحيطة بالمدرسة تشكل تحدياً لأساليب التعليم والتعلم المدرسية لما تزخر به هذه البيئة من وسائل اتصال متنوعة تعرض الرسائل بأساليب مثيرة ومشرقة وجذابة . 

ثانياً : اقتصادية التعليم :

 ويقصد بذلك جعل عملية التعليم اقتصادية بدرجة أكبر من خلال زيارة نسبة التعلم إلى تكلفته . فالهدف الرئيس للوسائل التعليمية تحقيق أهداف تعلم قابلة للقياس بمستوى فعال من حيث التكلفة في الوقت والجهد والمصادر .

ثالثاً : تساعد الوسائل التعليمية على استثارة اهتمام التلميذ واشباع حاجته للتعلم 

 يأخذ التلميذ من خلال استخدام الوسائل التعليمية المختلفة بعض الخبرات التي تثير اهتمامه وتحقيق أهدافه وكلما كانت الخبرات التعليمية التي يمر بها المتعلم أقرب إلى الواقعية أصبح لها معنى ملموساً وثيق الصلة بالاهداف التي يسعى التلميذ إلى تحقيقها والرغبات التي يتوق إلى إشباعها.

رابعاً : تساعد على زيادة خبرة التلميذ مما يجعله أكثر استعداداً للتعلم 

 هذا الاستعداد الذي اذا وصل اليه التلميذ يكون تعلمه في أفضل صورة. ومثال على ذلك مشاهدة فيلم سينمائي حول بعض الموضوعات الدراسية تهيؤ الخبرات اللازمة للتلميذ وتجعله أكثر استعداداً للتعلم.

خامساً : تساعد الوسائل التعليمية على اشتراك جميع حواس المتعلم 

 إنّ اشتراك جميع الحواس في عمليات التعليم يؤدي إلى ترسيخ وتعميق هذا التعلّم والوسائل التعليمية تساعد على اشتراك جميع حواس المتعلّم ، وهي بذلك تساعد على إيجاد علاقات راسخة وطيدة بين ما تعلمه التلميذ ، ويترتب على ذلك بقاء أثر التعلم.

سادساً : تساعد الوسائل التعليمية عـلى تـحاشي الوقوع في اللفظية

 والمقصود باللفظية استعمال المدّرس الفاظاً ليست لها عند التلميذ الدلالة التي لها عند المدّرس ولا يحاول توضيح هذه الألفاظ المجردة بوسائل مادية محسوسة تساعد على تكوين صور مرئية لها في ذهن التلميذ ، ولكن اذا تنوعت هذه الوسائل فإن اللفظ يكتسب أبعاداً من المعنى تقترب به من الحقيقة الامر الذي يساعد على زيادة التقارب والتطابق بين معاني الألفاظ في ذهن كل من المدّرس والتلميذ .

سابعاً : يؤدي تـنويع الوسائل التعليمية إلى تكوين مفاهيم سليمة .

ثامناً : تساعد في زيادة مشاركة التلميذ الايجابية في اكتساب الخبرة

 تنمي الوسائل التعليمية قدرة التلميذ على التأمل ودقة الملاحظة واتباع التفكير العلمي للوصول إلى حل المشكلات . وهذا الأسلوب يؤدي بالضرورة إلى تحسين نوعية التعلم ورفع الأداء عند التلاميذ .

تاسعاً : تساعد في تنويع أساليب التعزيز التي تؤدي إلى تثبيت الاستجابات الصحيحة ( نظرية سكنر ) . 

عاشراً : تساعد على تنويع أساليب التعليم لمواجهة الفروق الفردية بين المتعلمين.

الحادي عشر: تؤدي إلى ترتيب واستمرار الأفكار التي يكونها التلميذ.

الثاني عشر: تـؤدي إلـى تعـديل الــسـلوك وتـكـويــــن الاتـجـا هـات الجديدة.









اللغة وسيلة للتعبير وأداة للتربية:
       اللغة العربية هي لغة أكثر من 370 مليون متكلماً، وناقلة لثقافة العديد من الشعوب الناطقين بها؛ كما أنها عنوان الهوية لليبيا، ومفتاح التنمية، وناقلة للتراث، ومسجلة للحضارة. وخصوصاً أن أطول حضارة في تاريخها سُجلت باللغة العربية؛ ومازال المجتمع الليبي متماسكاً إلى يومنا هذا بفضل اللغة والدين.
       وبما أنها أداة للتربية وصقل العقول وتهذيب النفوس، فقد أصبح من واجبنا النهوض بطرائق ووسائل تعليمها وتعلمها، وفي مقدمتها تطوير وسائل نطقها لتحسين مستوى المتعلمين فيها وزيادة تعلقهم بها، ولا يكون ذلك إلا بمراجعة شاملة تبدأ من أهداف تدريسها إلى وسائل تنفيذها مروراً بخطط تعليمها، وذلك بهدف إصلاح شؤونها، حتى يُصبح التعليم أجدى نفعاً وأقدر على تحقيق أهدافها.
          طرائق التدريس وإشكالية التعبير الشفهي:
       إن اللغة العربية تواجه تحديات كبيرة في المجتمعات الناطقة بها بسبب اللهجات التي تؤثر سلباً في عملية تدريسها.  فعلى الرغم من أن الدول العربية ومنها ليبيـا قد عملت على وضـع إستراتجية لتعليـم العربية، إلا أنها ما زالت بعيدة عن تحقيـق أهدافها. ويبقى دورنا أن نسعـى إلى التطوير والتجديـد لما يقـع في إطار اهتمامنا.
       فمنـذ وقـت مبكـر مـن خبـرتنا فـي التدريـس، كانت لدينـا ملاحظـات وتعليقات موجهة أساساً نحو التشكيـك فـي جديـة الأهـداف المصاغة مـن أجـل اكتسـاب مهارة التحدث باللغة العربية؛ لأن هذه الأهـداف تتطلـب جملـة مـن الإجراءات في برنامج يأخذ في اعتباره المجتمع واللهجة المحلية، والمنهـج وملاءمتـه لحـاجات المتـعلم اللغــوية، والمعلـم وقـدراتـه المهنيـة في تنفيـذ طــرق تدريـس يُـفترض أن تؤدي في النهاية إلى تحقيق الكفاءات الخمس من تعلم اللـغة العربية، غيـر أن الحقيقة مختلفة تماماً. فالأهداف المصاغة يتَطلب بلوغها التحدث باللغة العربية الفصحـى، واللغة الرسمية للبلاد هي العربية القياسية، واللغة المستعملة في الحياة اليومية هي اللهجات المحلية. هذا التناقض الشديد بين ما هو مطلوب وما هو موجود أدى إلى ٳرباك المتعلم، وذلك بفصله عن بيئته، كما أثر بشكل سلبيٍ على كل مكونات العملية التعليمية بشكلٍ عام، وعلى ٳعداد المدرس وطـرق التدريـس المستخدمـة بشكـلٍ خاص. كــل ذلك أنتـج دوراً سلبيـاً للمتعلـم باعتماده على معلم غير مشارك في صياغة أهداف التعلم.
       وقد رأيت من واجبي كمتخصص في علوم اللغة، ومن الطلب الملح لمدرسي اللغة العربية لأجل تَحديث طرائق تدريس العربية، أن أقوم بمحاولة نقل ما توصلت إليه الدول المتقدمة في مجال طرائق التدريس، للاستفادة منها في تعليم لغتنا. وعليه قررت العمل في هذا الموضوع. والسؤال المطروح هو:
       كيف نستطيع أن ننتقل باللغة العربية القياسية من لغة يقتصر استخدامها على الكتابة، إلى لغة للحوار بين المتعلمين أنفسهم ومُعلميهم؟ هذه المشكلة من وجهة نظرنا، لا تزال دون حل إلى يومنا هذا.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGxNpqpAqcse0h3M-WvFRBYujbCzj-VhpDNOwTtdt-ZJW44EV2hvjKTCpA1Bp_gx1JTo5RLGnoXwnAS01EWGyZiIIVSOMCTOAf-wkSlTfyCeM0_dYSUUj5jYWUaKMjTxjnLrI-Iaratl0/s1600/quthrub.jpg
Ini adalah sebuah aplikasi yang akan memudahkan kita dalam mempelajari tata bahasa Arab khususnya ilmu sharaf dan tashrif. Sharaf (صرْف) secara bahasa berarti penukaran, pengembalian dan pemindahan, dan makna ilmu sharaf yaitu ilmu yang mempelajari ilmu bahasa dari segi perubahan Sighat atau bentuk kata. Pada pokoknya ada tiga macam sighat dalam bahasa Arab yaitu; Fi’il (فعل) atau Kata Kerja, Isim (اسْم) atau Kata Benda, dan Harf (حرْف) atau Kata Tugas.

Dari Fi’il ada empat macam sighat yaitu:
1.           Fi’il Madhi, yaitu kata kerja lampau
2.           Fi’il Mudhari’, yaitu kata kerja sedang atau akan datang
3.           Fi’il Amr, yaitu kata kerja perintah
4.           Fi’il Nahi, yaitu kata kerja larangan

Dari Isim ada sepuluh sighat yaitu:
1.           Sighat Masdhar, yaitu bentuk kata dasar
2.           Mashdar Mim, yaitu mashdar yang mendapat tambahan mim
3.           Isim Fa’il, yaitu kata benda yang menunjukkan pengertian pelaku
4.           Shifat Mutasyabihah biismil Fa’il, yaitu kata sifat yang disamakan dengan isim fa’il
5.           Sighat Mubalaghah, yaitu bentuk penyangatan
6.           Isim Tafdhil, yaitu kata benda yang mengandung pengertian lebih
7.           Isim Maf’ul, yaitu kata benda yang menunjukkan pengertian penderita
8.           Isim Makan, yaitu kata benda yangmenunjukkan pengertian tempat
9.           Isim Zaman, yaitu kata benda yang menunjukkan pengertian waktu
10.       Isim Alat, yaitu kata benda yang menunjukkan pengertian alat

Sedangkan Huruf tidak mempunyai pembagian, huruf adalah kata yang menunjukkan pada makna yang lain seperti في ( di, di dalam) dan قد (sungguh).

Quthrub adalah software yang dibuat untuk memudahkan orang yang ingin belajar tata bahasa Arab terutama kaidah shorof dan tashrif atau perubahan bentuk dan lafazh suatu kata (Fi'il dan Isim).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZUv34DbXBNgQZVbvhl3LcfUJ6sYn5ztInBvSqNDlyjitwkHcospAUNJbF4m93dt1Gn_KsyDC0L5ClMigXw2eYUXt9thnlphMLxh8KqTjtmV7zlG7fJLYvRL13311JhBE7rIcCGjODW0o/s1600/qutrub.jpg

Cara menggunakan Quthrub:
·              Tulislah kata dalam bahasa Arab dengan harakat dan tasydid yang sempurna di kotak  kosong, contohnya tulis kata صدق.
·              Pilihlah bentuk tashrif yang anda inginkan apakah semua bentuk waktu (kullu azminah) yang meliputi fi’il madhi, mudhari’, amr, mabni majhul atau mudhari’ yang mansubat (yaitu fi’il muhdari yang berharakat fathah karena didahului adawatun nasb seperti huruf An, Lan, Izan dan Kay) atau majzum (yaitu fi’il muhdari yang berharakat sukun karena didahului adawatul jazmi seprti lam dam laa an-nahiyah)  .
·              Pilih bentuk fi’il yang anda inginkan apakah lazim (tidak membutuhkan maf’ulbih) atau muta’adi (membutuhkan maf’ulbih)
·              Klik tombol Conjugate.

Kelebihan dari Quthrub ini adalah bisa di import ke bentuk html, cukup dengan mengklik icon tashdir di sebelah kanan atas, lalu save dan file akan disimpan dalam bentuk html, selain itu juga bisa dicetak, yang memudahkan bagi guru atau ustadz ketika mengajarkan ilmu shorof. Semoga aplikasi Quthrub ini berguna bagi kita semua untuk memahami bahasa Arab. Amiin ya rabbal ‘alamin.




[1] [1] Dosen Jurusan Sastra Asia Barat Universitas Hasanuddin, Makassar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar