Halaman

Sabtu, 02 Maret 2013

makalah media pembelajaran


BAB I
PENDAHULUAN
Media pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik, termasuk dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Perkembangan media ini mulanya  hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru. Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar, model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit dan motivasi belajar sehingga dapat mempertinggi daya serap dan hasil belajar siswa.


BAB II
PENGGUNAAN, PENGENALAN DAN MANFAAT DASAR DARI MEDIA TIGA DIMENSI
1.      Pengertian Media Pembelajaran Tiga Dimensi
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
Moedjiono (1992) mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan: memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas, dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.[1]
2.      Jenis-jenis Media Pembelajaran Tiga Dimensi
            Pembagian media tiga dimensi menurut jenis model dan penggunaannya terbagi menjadi lima bagian yaitu Model Padat, Model Penampang, Model Kerja, Mocks-up, dan Diorama dimana masing-masing dari kelima model tersebut memiliki ciri khas tersendiri, antara lain:
  1. Model Padat (solid model)
Yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.                               .
2.      Model penampang (cuteway model)
Yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya.
Beberapa contoh model penampang adalah:
1)   Anatomi manusia dan hewan : mata, gigi, kepala, otak, tulang     belulang, paru-paru, jantung, bagian ginjal.
2)   Kehidupan tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai, akar, biji, tunas, bunga, buah-buahan.[2]
Model kerja (working model), yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa. Beberapa contoh model kerja adalah:
1)   Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur derajat.Peralatan musik: biola, seruling, terompet, piano, tamburin.
  1.  Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung,serta pengeras suara, lambang-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram.
  2. Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan pemandangan sebenarnya. Contoh:  Diorama di bagian bawah Monas Jakarta.
3.  Karakteristik Media Pembelajaran Tiga Dimensi
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif, seperti contoh berikut,
  1. Widya wisata adalah kegiatan belajar yang dilaksanakan melalui kunjungan ke suatu tempat di luar kelas sebagai bagian integral dari seluruh kegiatan akademis dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.[3]
  2. Belajar benda sebenarnya melalui Specimen secara Terminologi artinya  benda sebenarnya digolongkan atas dua, yaitu obyek dan benda contoh (specimen). Obyek adalah semua benda yang masih dalam keadaan asli dan alami. Sedangkan specimen adalah benda-benda asli. Namun ada juga benda asli tidak alami atau benda asli buatan, yaitu jenis benda asli yang telah dimodifikasi bentuknya oleh manusia.
  3. Belajar melalui Media tiruan sering disebut sebagai model. Belajar melalui model dilakukan untuk pokok bahasan tertentu yang tidak mungkin dapat dilakukan melalui pengalaman langsung atau melalui benda sebenarnya.
  4. Peta timbul yang secara fisik termasuk model lapangan, adalah peta yang dapat menunjukkan tinggi rendahnya permukaan bumi.
  5. Globe (model perbandingan) adalah benda tiruan dari bentuk bumi yang diperkecil. Globe dapat memberikan keterangan tentang permukaan bumi pada umumnya dan khususnya tentang lingkungan bumi, aliran sungai, dan langit.[4]
  6. Boneka yang merupakan salah satu model perbandingan adalah benda tiruan dari bentuk manusia dan atau binatang.
Pengklasifikasian sebagaimana yang telah dibahas pada uraian terdahulu menjelaskan karakteristik atau ciri-ciri spesifik masing-masing media berbeda satu sama yang lainnya sesuai dengan tujuan dan maksud pengelompokan. Karakteristik media dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman atau kesesuainnya dengan tingkat hirarki belajar.[5]
Secara umum karakteristik media tiga dimensi  adalah sebagai berikut:
  1. Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak,
  2. Penyajiannya berada dalam kontrol guru,
  3. Cara penyimpanannya mudah (praktis),
  4. Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera,
  5. Menyajikan objek-objek secara diam,
  6. Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap,
  7. Lebih mahal dari kelompok media grafis,
  8. Sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu,
  9. Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual,
  10. Praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas,
  11. Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.[6]
3.      Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi
Kelebihan Media Tiga Dimensi yaitu,
1)    Memberikan pengalaman secara langsung
2)     Penyajian secara konkrit dan menghindari  verbalisme
3)     Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya
4)    Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
5)    Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Kelemahan Media Tiga Dimensi yaitu,
1)      Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah
2)      Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yangrumit
3)      Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar
4)      Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya



BAB III
KESIMPULAN
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional yang mempunyai karakteristik, jenis-jenis, kekurangan dan kelebihan dalam penggunaannya,maka dari itu dalam sebuah proses pembelajaran hendaknya cermat  memilih media yang paling efektif.
Adapun pembagian media tiga dimensi menurut jenis model dan penggunaannya terbagi menjadi lima bagian yaitu Model Padat, Model Penampang, Model Kerja, Mocks-up, dan Diorama.
Secara umum karakteristik media tiga dimensi  adalah sebagai berikut: pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru,  cara penyimpanannya praktis, dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera,  Menyajikan objek-objek secara diam, terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap,  lebih mahal dari kelompok media grafis,  sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu,  sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual,  praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.



DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana,  Media Pengajaran, Bandung: CV. Sinar Baru, 1991, Cet. II.
Usman, M. Basyiruddin,  Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet. I.
Arsyad, Azhar , Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2003, Cet. V.
Sadiman, Arief S, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV Rajawali, 1986, Cet. I.





[2] Nana Sudjana,  Media Pengajaran, (Bandung: CV. Sinar Baru, 1991), Cet. II, h. 156-168.
[3] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2003), Cet. V, h. 7.
[4] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. (Jakarta: CV Rajawali, 1986), Cet. I, h. 49.
[5] M. Basyiruddin Usman,  Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. I, h. 32.
[6] Nana Sudjana, Op. Cit, h. 168.

4 keterampilan dalam bahasa arab


أ. أهداف مهارات الإستماع
١. تعرف الأصوات العربيّة وتمييز ما بينها من اختلافات ذات دلالة.
٢. فهم ما يسمع من حديث باللغة العربيّة وبإيقاع طبيعي في حدود المفردات التي تم تعلمها.
٣. انتقاء ما ينبغي أن يستمع إليه.
٤ التقاط لأفكار الرئيسية.
٥. التمييز بين الأفكار الرئيسية والأفكار الثانوية.
٦. تعرف الحركات الطويلة والحركات القصيرة والتمييز بينهما.
٧. تعرف التشديد والتنوين وتمييزهما صوتيا.
٨. إدراك العلاقات بين الرموز الصوتية والكتابية.
٩. التمييز بين الحقائق والآراء من خلال سياق المحادثة العادية.
١٠. متابعة الحديث وإدراك ما بين جوانبه من علاقات.
١١. معرفة تقاليد الاستماع وآدابها.
١٢. التمييز بين الأصوات المتجاورة في النطق والمتشابهة في الصورة.
١٣. إدراك أوجه التشابه والفروق بين الأصوات العربيّة وأصوات لغة الدارس الأولى.
١٤. الاستماع إلى اللغة العربيّة وفهمها دون أن يعوق ذلك قواعد تنظيم المعننى.
١٥. إدراك مدى ما في بعض جوانب الحديث من تناقض.
١٦. إدراك التغييرات في المعنى الناتجة عن تعديل أو تحويل في بنية الكلمة.
١٧. التكيف مع إيقاع متحدث، التقاط أفكار المسرعين في الحديث بسرعة والتمهل مع المبطئين فيه.
١٨. التقاط أوجه الشبه والإختلاف بين الآراء.
١٩. تخيل الأحداث التي يتناولها المتكلم في حديثه.
٢٠. استخلاص النتائج من بين ما سمع من مقدمات.
٢١. التمييز بين نغمة التأكيد والتعبيرات ذات الصيغة الانفعالية.
٢٢. استخدام السياق في فهم الكلمات الجديدة.
٢٣. إدراك ما يريد المتحدث التعبير عنه من خلال النبر والتنغيم العادي.
 ب. أهداف مهارة الكلام
١. نطق الأصوات العربيّة نطقا صحيحا.
٢. التمييز عند النطق بين الأصوات المتشابهة تمييزا واضحا.
٣. التمييز عند النطق بين الحركات القصيرة والطويلة.
٤. تأدية أنواع النبر والتنغيم بطريقة مقبولة عند متحدثي العربيّة.
٥. نطق الأصوات المتجاورة نطقا صحيحا.
٦. التعبير عن الأفكار باستخدام الصيغ النحوية المناسبة.
٧. استخدام التعبيرات المناسبة المواقف المختلفة.
٨. استخدام العبارات المجاملة والتحية استخداما سليما في ضوء الثقافة العربيّة.
٩. استخدام النظام الصحيح لتركيب الكلمة العربيّة عن الكلام.
١٠. التعبير عن الحديث عند توافر ثروة لغوية تمكن من الاختيار الدقيق لكلمة.
١١. ترتيب الأفكار ترتيبا منطقيا.
١٢. التعبير عن الأفكار بالقدر المناسب من اللغة فلا هو بالطويل الممل ولا هو القصير المخل.
١٣. التحدث بشكل متصل ومترابط لفترات زمية مقبولة مما يوطد الثقة بالنفس والقدرة على مواجهة الآخرين.
١٤. نطق الكلمات المنونة نطقا صحيحا يميز التنوين عن غيره من الظواهر.
١٥. استخدام الإشارات والإيماءات والحركات غير اللفظية استخداما معبرا عما يريد توصيل من أفكار.
١٦. التوقف في فترات مناسبة عند الكلام، عند إعادة الأفكار أو توضيح شيء منها، أو مراجعة صياغة بعض الألفاظ.
١٧. الاستجابة لما يدور من حديث استجابة تلقائية.
١٨. التركيز عند الكلام على المعنى وليس على الشكل اللغوي.
١٩. تغيير مجرى الحديث بكفاءة عندما يتطلب الموقف ذلك.
٢٠. حكاية الخبرات الشخصية بطريقة جذابة ومناسبة.
٢١. إلقاء خطبة قصيرة مكتملة العناصر.
٢٢. إدارة مناقشة في موضوع معين واستخلاص النتائج من بين آراء المشتركين.
٢٣. إدارة حوار تلفوني مع أحد الناطقين بالعربيّة.
        ج. أهداف مهارة القراءة
١. قراءة النص من اليمين إلى اليسار بشكل سهل و مريح.
٢. ربط الرموز الصوتية المكتوبة بسهولة ويسر.
٣. معرفة كلمات جديدة لمعنى واحد (مترادفات).
٤.  معرفة معان جديدة لكلمة واحدة.
٥. تحليل النص المقروء إلى أجزاء ومعرفة علاقة بينها البعض.
٦. متابعة ما يشتمل عليه النص من الأفكار والاحتفاظ بها في الذهن فترة القراءة.
٧. استنتاج المعنى العام من النص المقروء.
٨. التمييز بين الأفكار الرئيسية والأفكار الثانوية في النص المقروء.
٩. إدراك تغييرات في المعنى في ضوء تغييرات في التراكيب.
 ١٠. اختيار التفصيلات التي تؤيد أو تنقض رأيا ما.
١١. تعرف معاني المفردات الجديدة من السياق.
١٢. الوصول إلى المعاني المتضمنة أو التي بين السطور.
١٣. تكييف معدل السرعة في القراءة حسب الأغراض التي يقرأ من أجلها.
١٤. العناية بالمعنى في أثناء القراءة السريعة وعدم التضحية به.
١٥. استخدام القواميس والمعاجم ودوائر المعارف العرابيّة.
١٦. التمييز بين الحقائق والآراء في النص المقروء.
١٧. الدقة في الحركة الرجعية من آخر السطر إلى أول السطر الذي يليه.
١٨. الكشف عن أوجه التشابه والاقتران بين الحقائق المعروضة.
١٩. تصنيف الحقائق وتنظيمها وتكوين رأي فيها.
٢٠. تمثيل المعنى والسرعة المناسبة عند القراءة الجهرية.
٢١. تلخيص الأفكار التي تشتمل عليها النص تلخيصا وافيا.
٢٢. دقة النطق وإخراج الحروف إخراجا صحيحا مع مراعاة حركات الإعراب عند القراءة الجهرية.
٢٣. استخدام المقدمة والفهرس والمحتويات والهوامش، والفصول ورؤوس الفقرات وإشارات الطباعة والجداول والرسوم البيانية وفهارس الأعلام والأمكنة والقواميس التي توجد في آخر الكتب.
 د. أهداف مهارات الكتابة
١. نقل الكلمات التي على السبّورة أو على كراسة الخط نقلا صحيحا.
٢. تعرف طريقة كتابة الحروف الهجائية في أشكالها ومواضعها المختلفة.
٣. تعود الكتابة من اليمين إلى اليسار بسهولة.
٤. كتابة الكلمات العربيّة بحروف منفصلة وحروف متصلة مع تمييز أشكال الحروف.
٥. وضوح الخط ورسم الحروف رسما لا يجعل للبس محلا.
٦. الدقة في كتابة الكلمات ذات الحروف التي تنطق ولا تكتب، والتي تكتب ولا تنطق.
٧. مراعاة قواعد الإملائيّة  الأساسية في الكتابة.
٨. مراعاة التناسق والنظام فيما يكتبه بالشكل الذي يضفي عليه مسحة من الجمال.
٩. إتقان الأنواع المختلفة من الخط العربي.
١٠. مراعاة خصائص الكتابة العربيّة مثل المد، والتنوين، والتشديد.
١١. مراعاة علامات الترقيم عند الكتاب.
١٢.  تلخيص موضوع النص المقروء تلخيصا كتابيا صحيحا ومستوفيا.
١٣. استيفاء العناصر الأساسية عند كتابة الخطاب.
١٤. ترجمة الأفكار في فقرات مستعملا المفردات والتراكيب المناسبة.
١٥. سرعة الكتابة وسلامتها.
١٦. صياغة ترقية الى صديق في مناسبة معينة.
١٧. وصف منظر من مناظر الطبيعة وصفا دقيقا وصحيحا وبخط يقرأ.
١٨. كتابة طلب لشغل وظيفة معينة.
١٩. كتابة تقرير مبسط حول مشكلة أو قضية ما.
٢٠. ملء البيانات المطلوبة في بعض الاستمارات الحكومية.
٢١. الحساسية للموقف التي تقتضي كتابة رسالة مراعيا في ذلك الأنماط الثقافية الربيّة.
٢٢. مراعاة التناسب بين الحروف طولا واتساعا وتناسق الكلمات في أوضاعها وأبعادها.
هناك تقسيم الأهداف الأخرى في تعليم اللغة العربيّة لغير الناطقين بها، وهي:
ح. الأهداف الثقافية:-
١. يفهم الدارس الدين الإسلامي، أركانه، وعقائده، وعباداته، وتشريعاته.
٢.يفهم تفسير القرأن الكريم
٣. يفهم الحديت اشريف ويعريف سيرة الرسول
٤.يفهم التاريخ الإسلامي ويلم به
٥. حفظ ماتيسر من القرأن الكريم
٦. يحصل مجموعة من المعلومات والمعارف عن الثقافة العربية
٧. يحصل مجموعة من المعلومات والمعارف حول الشعوب والأوطان
الأهداف الاتصالية
١.أن يستمع الدارس يفهم لمتحد ثى اللغة العربية
٢.يحدث بالعربية في شؤون الحياة المختلفة, ويتفاعل مع أبناء العربية وثقافتهم
٣.يخطب باللغة العرابية داعيا وناشرا للدين الإسلامي
٤. يقرأ قراءة صحيحة واعية ويفهم المقروء ويستوعبه
٥.يكيب كتابة صحيحة إملائيا ويعبرعن أفكار بلغة سليمة
الأهداف اللغوية
١.يقرأ القرأن الكريم والحديث النبوي الشريف
٢. يقرأ الكلمة العرابية المبطبوعة في الكتب والصف العرابية
٣.يدرك جمال اللغة العرابية وبلاغتها من خلا التراث الأدبي للغة
٤.يواصل الدراسة والتخصص في أحدعلوم اللغة
٥.يصل إلى المستو اللغة الذي يمكنه من الا لتحاق بالدراسات الجامعة
٦.يكون قادرا على تدريسها ونشرها في بلاده
٧.يحيط بمجموعة من المعلومات حول اللغة العربية
٨, يتحدث باللغة العربية مع أصدقائه
٩.يستمع إلى برامج الإذاعة العربية
۱۰. يدرك خصائص اللغة العرابية وسماتها وعلومها المختلفة
ويلاحظ أن الآهداف السا بقة خاصة بفئة معينة من الدارسين ألا وهم الدارسين ألا وهم الدرسون المسلمون,لذلك نجد أن معظم هذه الآهدف دينية وإن كان بعضها يتضمن أهدافا أخرى اتصالية وثقافية إلا أنها تركز على الآهداف الدينية.
     جدير بالذكر أن كلامن أهداف تعليم اللغة العربية لغير ناطقين بها سابقا- تغطي أهداف كل من المستويات الثلاثة: المبتدي, والمتوسط, والمتقدم.
 .
Adapun klasifikasi tujuan pengajaran bahasa Arab bagi orang asing, meliputi 4 (empat) keterampilan antara lain, yaitu:
A. Tujuan Keterampilan Mendengar
1.      Siswa dapat mengenal bunyi-bunyi bahasa arab serta membedakannya termasuk perbedaan tunjukannya.
2.      Siswa dapat memahami apa yang dia dengar dari percaapan bahasa Arab dan intonasi  biasa kosakata yang telah ia pelajari.
3.      Dapat memilih wacana apa yang seharusnya ia dengarkan
4.      Siswa mampu menangkap ide pokok pikiran utama.
5.      Dapat membedakan antara ide-ide utama dan ide-ide sekunder.
6.      Dapat mengenal harakat panjang dan harakat pendek serta membedakan keduanya
7.      Dapat mengenal tasydid dan tanwin serta membedakan bunyi keduanya
8.      Dapat memahami hubungan antara simbol fonetik dan tulisan.
9.      Siswa dapat membedakan antara fakta dan opini melalui konteks suatu percakapan biasa.
10.  Mampu menindak lanjuti pembicaraan serta memahami apa aspek hubungannya.
11.  Siswa memiliki pengetahuan tentang tradisi mendengarkan dan etikanya.
12.  Dapat membedakan antara bunyi-bunyi yang berdekatan pada pengucapan dan mirip dalam bentuknya.
13.  Dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara fonetik bahasa Arab dan fonetik bahasa pelajar.
14.  Mampu mendengarkan dan memahami bahasa Arab tanpa memalingkan kaidah susunan makna
15.  Siswa dapat mengetahui secara dalam beberapa bagian aspek baru yang kontradiksi.
16.  Siswa dapat mengenali perubahan dalam makna yang dihasilkan dari modifikasi atau konversi dalam membangun struktur kata.
17.  Siswa mampu beradaptasi sesuai dengan intonasi penutur, menangkap pokok ide pikiran dengan cepat dan dengan perlahan bagi yang lambat.
18.  Mampu menangkap persamaan dan perbedaan antara sudut pandang.
19.  Siswa mampu membayangkan kembali peristiwa yang disampaikan oleh pembicara yang telah lalu.
20.  Mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah ia dengar
21.  Dapat membedakan intonasi penguatan dan susunan emosional
22.  Dapat memampaatkan konteks dalam memahami kaliamt-kalimat baru
23.  Dapat menguasai apa yang diinginkan penutur dengan memperhatikan intonasi biasa.
B. Tujuan Keterampilan Berbicara
1.      Siswa mampu mengucapkan bunyi-bunyi bahasa arab dengan benar.
2.      Dapat membedakan dengan jelas ketika mengucapkan bunyi-bunyi huruf yang serupa.
3.      Dapat membedakan ketika mengucapkan antara harakat pendek dan panjang
4.      Dapat melakukan intonasi dengan cara yang dapat diterima penutur bahasa Arab.
5.      Mampu mengucapkan bunyi-bunyi huruf yang berdekatan dengan benar.
6.      Mampu mengungkapkan berbagai gagasan dengan menggunakan bentuk-bentuk kaidah nahwu yang sesuai
7.      Mampu menggunakan ungkapan yang sesuai dengan kondisi yang berbeda.
8.      Mampu menggunakan ungkapan basa-basi dan santun yang benar dalam ranah kebudayaan Arab.
9.      Mampu menggunakan susunan yang benar dalam menyusun kalimat bahasa Arab untuk berbicara.
10.  Mampu berekspresi dalam berbicara dengan adanya kekayaan bahasa dalam memilih kata yang tepat.
11.  Menumbuhkan sistematika berpikir yang logis.
12.  Mampu menyatakan gagasan-gagasan dengan tingkat yang sesuai dari bahasa sehingga tidak panjang membosankan (bertele-tele) juga tidak pendek tidak mencakup semuanya.
13.  Mampu berbicara secara berkaiatan atau bersambung dalam waktu tertentu untuk memperkuat rasa percaya diri dan kemampuan untuk bertemu dengan orang lain.
14.  Mampu mengucapkan kata-kata bertanwin yang diucapkan dengan benaryang membedakannya dari yang dhahir lainnya.
15.  Mampu menggunakan isyarat atau tanda dan gerak dari bentuk verbal untuk mengungkapkan apa yang ia inginkan untuk menghubungkan dari gagasannya.
16.  Mampu berhenti pada tempo yang tepat ketika berbicara, mengulangi kembali ide, menjelaskan sesuatu, atau meninjau bentuk kata-kata dari beberapa kata.
17.  Mampu menanggapi dari respon yang diutarakan secara otomatis.
18.  Fokus ketika berbicara tentang arti dan bukan pada bentuk struktur bahasanya.
19.  Dapat mengubah arah pembicaraan secara efisien bila situasi menuntut hal itu.
20.  Dapat menceritakan kisah pengalaman pribadi dengan cara yang menarik dan sesuai.
21.  Menyampaiakan khutbah singkat yang sempurna
22.  Mengatur diskusi tentang tema tertentu dan mengambil kesimpulan dari pendapat para peserta
23.  Mengatur / memfasilitasi pembicaraan lewat telpeon dengan penutur bahasa arab

C. Tujuan Keterampilan Membaca
1.      Mampu membaca teks dari kanan ke kiri dengan mudah dan nyaman.
2.      Mampu menghubungkan simbol fonetik yang ditulis dengan mudah.
3.      Mengetahui kata-kata baru yang memiliki satu arti (sinonim).
4.      Mengetahui kata-kata baru yang bermakna ganda (polisemi).
5.      Mampu menganalisis teks yang dibaca dan mengetahui hubungan antara satu bagian yang bagian lainnya.
6.      Siswa dapat mengikuti apa yang mencakup didalam teks dari ide pikiran dan mengingatnya dalam pikirin selama membaca
7.      Mampu menyimpulkan makna umum dari teks yang telah dibaca.
8.      Mampu membedakan antara ide-ide utama dan ide-ide sekunder dalam teks yang dibaca.
9.      Dapat mengenali perubahan makna yang disebabkan perubahan susunan.
10.  Mampu memilih secara detail mana bacaan yang dapat menguatkan dan membantah sebuah gagasan tertentu.
11.  Mengetahui makna kosakata baru dari sebuah konteks.
12.  Dapat mengetahui makna yang berimplikasi atau yang tersirat.
13.  Dapat menyesuaikan kecepatan membaca sesuai dengan pokok tujuan yang dibaca.
14.  Mampu mengidentifikasi suatu makna saat membaca cepat yang maknanya tidak tidak jelas.
15.  Mampu menggunakan kamus, glosarium dan buletin bahasa Arab.
16.  Dapat membedakan antara fakta dan opini dalam teks yang dibaca.
17.  Dapat lebih teliti dalam perpindahan dari satu baris ke awal baris baru / berikutnya.
18.  Dapat mendeteksi persamaan dan hubungan antara fakta-fakta yang disajikan.
19.  Mampu mengklasifikasi dan mengorganisir fakta serta membentuk opini.
20.  Dapat menyatakan makna dengan kecepatan yang sesuai dan tepat ketika membaca dengan suara keras.
D. Tujuan Keterampilan Menulis
1.      Mampu memindahkan kata-kata yang ada di papan tulis atau di buku tulis dengan benar.
2.      Tahu bagaimana menulis huruf-huruf hijaiyah dalam berbagai bentuk dan posisi mereka yang berbeda-beda.
3.      Dapat terbiasa dengan menulis tulisan dari kanan ke kiri dengan mudah.
4.      Mampu menulis kata-kata Arab dalam huruf yang terpisah dan huruf yang bersambung serta dapat membedakan bentuk-bentuk hurufnya.
5.      Dapat menuliskan huruf dengan jelas dan tidak menimbulkan keraguan / kesalahan.
6.      Teliti dalam menulis kalimat-kalimat yang hurufnya diucapkan dan tidak ditulis atau yang ditulis dan tidak diucapkan.
7.      Memperhatikan kaidah-kaidah dasar imla’ dalam penulisan.
8.      Memperhitungkan konsistensi dan sistematika dalam menulis yang akan memberikan keindahan.
9.      Dapat menguasai berbagai jenis kaligrafi Arab.
10.  Memperhatikan karakteristik penulisan Arab seperti: panjang pendek, tanwin, dan tasydid.
11.  Memperhatikan tanda penomoran.
12.  Dapat merangkum materi tertulis dalam ringkasan yang benar dan komplit.
13.  Mampu memenuhi unsur-unsur pokok dasar ketika menulis suatu tulisan.
14.  Mampu menerjemahkan ide pokok suatu paragraf yang menggunakan kosakata yang tepat dan sesuai.
15.  Memiliki kecepatan dalam menulis dengan benar.
16.  Memperhatikan penghormatan kepada teman pada acara/keadaann tertentu
17.  Mampu mendeskripsikan sudut pandang dari berbagai sudut pandang yang benar dan tepat dengan tulisan yang dapat dibaca.
18.  Mampu menulis permohonan sesuai pekerjaannya.
19.  Mampu menulis laporan sederhana tentang sebuah permasalahan.
20.  Mampu mengisi data yang diperlukan dalam beberapa bentuk instansi pemerintahan.
Adapun pembagian tujuan yang lain dalam pengajaran bahasa Arab untuk orang asing, yaitu:
A. Tujuan kebudayaan
1.      Siswa dapat memahami agama Islam, rukun-rukunnya, akidahnya, ibadahnya, dan syariatnya.
2.      Siswa mampu memahami tafsir al Quran.
3.      Dapat memahami hadits Nabi dan mengetahui biografi  Nabi.
4.      Dapat memahami sejarah Islam.
5.      Mampu menghafal sebagian ayat-ayat al Quran yang mudah.
6.      Dapat mengetahui berbagai informasi dan pengetahuan mengenai budaya Arab.
7.      Dapat mengetahui berbagai informasi dan pengetahuan mengenai kondisi sosial bangsa Arab.
B. Tujuan Komunikatif
1.      Siswa mampu mendengarkan serta memahami orang yang berbicara dengan bahasa Arab.
2.      Siswa mampu menyampaikan dengan bahasa Arab mengenai berbagai dalam urusan kehidupan dan berinteraksi dengan orang-orang Arab dan budaya mereka.
3.      Mampu berceramah dengan bahasa Arab dalam rangka mengajak dan menyebarkan agama Islam.
4.      Mampu membaca bacaan yang benar dan memahaminya serta mampu menyerap apa yang dibacanya.
5.      Mampu menulis tulisan dengan benar dan dapat mengungkapkan berbagai gagasan dengan bahasa yang benar.
C. Tujuan Kebahasaan
1.      Mampu membaca al Quran dan Hadits Nabi.
2.      Dapat membaca berbagai kalimat bahasa Arab dalam buku-buku atau artikel.
3.      Dapat mengetahui keindahan struktur bahasa Arab dan balaghahnya.
4.      Siswa dapat terus belajar dengan spesialisasi pada salah satu ilmu bahasa.
5.      Menguasai pengetahuan bahasa yang menjadi persyaratan masuk S2
6.      Memiliki kemampuan dalam mengajar dan mengembangkannya di negaranya.
7.      Dapat mengambil berbagai informasi tentang bahasa Arab.
8.      Mampu berbicara bahasa Arab dengan teman-temannya.
9.      Dapat mendengarkan berbagai program radio atau televisi yang berbahasa Arab.
10.  Dapat mengetahui berbagai karakteristik bahasa Arab, tingginya dan berbagai macam ilmunya.
Perlu dicatat disini bahwa tujuan khusus tertentu bagi siswa yaitu ditujukan untuk siswa yang muslim. Jadi, kami menemukan bahwa sebagian besar tujuan ini merupakan tujuan agama meskipun beberapa tujuan yang lain termasuk tujuan komunikasi dan budaya tetapi pada dasarnya berfokus pada tujuan agama.
Demikian juga halnya dengan tujuan pengajaran bahasa Arab untuk orang Asing sebelumnya mencakup tujuan dari masing-masing dari tiga tingkatan: pemula, penengah, dan lanjutan.